Bikin project jadi berharga untuk costumer
Sebagai penyedia jasa bot telegram murah, saya harus bekerja 17 jam sehari, mengembangkan program software untuk menangani bot telegram. Bisnis ini pertama di mulai pada tahun 2021. Berawal dari menulis artikel baris yang membahas bot telegram, tanpa sengaja saya menyematkan iklan baris di akhir artikel. Iklan tersebut berjeniskan sebuah iklan jasa pembuatan bot telegram.
Sajak saat itulah saya memulai bisnis jasa pembuatan bot telegram. Situs yang sebelumnya hanya memuat artikel pribadi, kini di ubah menjadi situs yang membahas bot telegram. Halaman landing page langsung berubah menjadi sebuah halaman toko yang menyediakan layanan bot telegram.
Slogan saya adalah bot telegram murah, siapa saja dapat membuat bot telegram dengan tarif yang murah. Karena itu merupakan awal mula, setiap kali mendapatkan client, saya merasakan kesulitan. Project pelanggan adalah tantangan yang sangat berat untuk di kerjakan, mereka membayar dengan harga murah, sesuai permintaan.
Terkadang pelanggan memaksa saya untuk bekerja di bawah tekanan, hal ini terjadi karena bodohan saya. Ketika pelanggan melakukan repeat order, saya langsung saja memberikan estimasi harga, juga memberikan kesepakatan. Ketika kesepakatan itu di setujui, saya terburu-buru bekerja tanpa meminta bayaran terlebih dahulu.
Karena itu, pelanggan bertindak leluasa. Mereka memanfaatkan uang yang belum di bayar untuk memaksa saya melakukan revisi berkali-kali, bahkan revisi yang di lakukan sudah melanggar kesepakatan kontrak yang sudah di janjikan sebelumnya. Pemaksaan mereka benar-benar di luar batas, bahkan mereka mengatakan tidak akan membayar apabila program tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Tanpa di sadari keinginan pelanggan sudah melenceng jauh dari kontrak sebelumnya. Hingga pada akhirnya saya di bayar murah untuk pekerjaan tersebut, hari berikutnya saya agak cerdik. Meminta bayaran di awal sebelum melakukan pekerjaan, namun sayang pekerjaan tak sebanding dengan hasil.
Pelanggan banyak sekali mengajukan permintaan bot rumit. Di sisi lain saya juga membutuhkan uang, oleh karena itu saya terpaksa menerima pelanggan dengan harga yang murah. Ini demi bertahan hidup, saya harus menerimanya. Padahal pekerjaan tidak sebanding dengan gaji.
Untuk membuat bot telegram, saya harus bergadang menghabiskan waktu 18 jam sehari untuk dapat experiment. Membua beragam situs web, mencari solusi pemecah masalah, melihat chartflow pelanggan, terus belajar. Saya memperbaiki kesalahan, dan mencobanya lagi. Hari-hari bagi saya adalah merancang program, mencoba, dan memperbaiki kesalahan.
Butuh waktu seminggu untuk mengerjakan pekerjaan, terkadang itu membutuhkan waktu sebulan lebih. Tapi karena saya punya pengalaman sebelumnya, dan sejumlah kode yang sebelumnya sudah pernah saya selesaikan, sehingga pekerjaan bisa selesai dalam waktu 7 hari atau 14 hari. Tapi pelanggan, sama sekali tidak menghargai effort yang begitu tinggi, agar bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut lebih cepat.
Malahan saya mendapatkan sebuah kalimat, minta di kerjakan secepatnya. Menurut saya, kalimat tersebut adalah hinaan. Mereka tidak tahu pekerjaan sebagai developer membutuhkan pemikiran yang tinggi, dan terkadang membuat seorang stress. Apalagi jumlah bayaran yang di bayarkan tidak sebanding. Yah, saya menerima pendapatan 250rb - 350 per pelanggan, dan kalau ada yang lebih berat saya akan menerima hingga 1 juta, tapi sangat jarang.
Banyak pelanggan terlalu meremehkan pekerjaan, mereka memlih kabur ketika melihat harga yang saya tawarkan. Hingga pada akhirnya, saya memilih untuk tidak lagi menjual code sumber bot telegram, saya mulai menghostingnya sendiri. Layanan Netzku.com baru saja di dirikan setelah 2 tahun saya bekerja membuat bot.
Selama itu, saya tidak cukup waktu untuk membuat netzku berdiri. Banyak pelangan yang harus saya tangani, mereka mengajukan program bot telegram sesuai dengan keinginanya. Waktu saya selalu di isi untuk membuat bot telegram, membaca workflow, menyelelsaikan masalah. Terkadang, saya merasakan frustasi, dan tidak bersemangat ketika menawarkan harga jasa dengan harga murah tanpa berfikir lebih jauh bahwa program yang akan di kerjakan lumayan rumit.
Salah satu hal terbodoh saya adalah, memberikan harga 100rb rupiah untuk jasa pembuatan bot telegram affiliasi grup. Tanpa di sadari, kalau saya hanya menerima 40ribu, karena saya harus membeli server hosting untuk dapat mengoperasikan bot tersebut. Meskipun saya bisa memasangnya di server yang sudah di beli, itu akan mengganggu semua sistem di dalamnya, oleh sebab itu saya harus korbankan dan membeli server.
Karena hanya menerima 40 ribu, saya merasa tidak bersemangat. Selama mengerjakan bot telegram tersebut, hingga saya menunda waktu untuk mengerjakanya. Saya memilih pelanggan yang membayar saya dengan harga mahal, tanpa di sadari pelanggan sebelumnya sudah menunggu. Mereka pada akhirnya marah, melakukan spam, dan menghina saya kemudian pergi begitu saja.
Bisa di bayangkan, betapa buruknya pekerjaan ini. Jika di hitung, dalam sebulan saya menerima 2-3 pelanggan, terkadang tidak menerima sama sekali. Bulan berikutnya saya hanya menghabiskan uang pendapatan dari bulan sebelumnya, inilah yang membuat stress. Di sisi lain, pekerjaan ini membutuhkann waktu dan juga seorang developer yang terus-terusan menatap layar, menuliskan koding.
Tapi di sisi lain, kesejahteraan pekerjanya, kesehatan pekerjanya tidak terjamin. Ketika saya menaikan harga, jasa ini langsung tidak laku. Lihatlah, sekarang ketika harga jasa di naikan jadi 700 ribu, hingga paling maksimal 2 jutaan. Saya tidak lagi menerima pelanggan baru, banyak dari mereka menganggap bahwa harga yang di berikan terlalu mahal, hingga tidak memilih untuk melanjutkan. Mereka hanya bertanya basa basi seputar program dan harga, setelah itu tidak lagi membalas obrolan tersebut.
Kemana pergi nya uang, dan kenapa saya tidak sejahtera, bukanya 300rb-700rb adalah uang yang banyak? Itu betul, tapi di balik itu saya harus membayar server, saya juga harus membayar listrik, membayar kuota internet, dan uang makan. Jika di asumsikan sebagai penghasilan, meskipun saya mendapatakan salary 1 - 2 juta perbulan, tidak menjamin bahwa di bulan berikut nya bisa mendapatkan hal yang sama.
Sistem netzku terus di tingkatkan, saya ingin mengambil komisi dari setiap karya yang di buat. Bagaimanapun software merupakan sebuah karya, yang dimana pemilik / developer berhak menerima penghasilan dari setiap karya tersebut. Sebagaimana wordpress, setiap plugin yang di install bahkan pemilik plugin dapat menghasilkan uang dari berlangganan.
Bot telegram ibaratkan plugin seperti wordpress, meskipun tidak identik. Bot telegram adalah aplikasi cloud yang terpisah, telegram hanya sebatas sebagai software input data. Yang memproses mengelolah data adalah program di sisi server, sementara plugin wordpress berjalan pada server yang sama. Itulah bedanya antara bot telegram dengan plugin wordpress.
Saat ini saya tengah mendalami berbagai jenis program bot telegram, dan berusaha untuk membuat lebih banyak lagi bot telegram. Berfikir seputar bot telegram rasanya lebih sulit daripada membuat bot telegram. Kesulitan berlipat ganda, seorang developer harus mempunyai imajinasi yang kuat mengenai fungsional, sistem, fitur, dan tujuan aplikasi.
Daripada saya memikirkanya sendiri, lebih baik saya berbagi penghasilan kepada pemilik ide. Oleh sebab itu saya menawarkan kepada siapa saja yang sudah membuat bot untuk dapat menjadikan project mereka sebagai produk affiliasi, dimana mereka dapat membagikan tautan installasi, kepada siapa saja yang menginstall program, affiliator akan mendapatkan 10% komisi.
Dengan program ini saya berharap bisa mendapatkan uang dengan mengoleksi transaksi-transaksi kecil. Dengan program ini juga akan membantu banyak orang untuk dapat memiliki program bot telegram berbasis custom dengan harga yang sangat murah, bahkan lebih murah daripada harus menyewa server pribadi.
Saya menekan harga dengan cara membagi sumber daya pada program yang benar-benar membutuhkan, konsep nya begini. Saya menyewa server berkapasitas besar, namun dapat di kustomisasi besaran penggunanya untuk meringankan biaya sewa. Server ini kemudian saya bagi menjadi beberapa bagian, dengan pendekatan alokasi sumber daya untuk program yang tertentu.
Saya akan mengalokasikan 60% kapasitas dari total program berjalan, setiap sumber daya di jual dalam satuan waktu. Jika dalam sehari, ada program bot yang melampaui batas pemakaian kuota harian batas maksimal, maka alokasi akan menaikan harga mereka. Bot telegram membutuhkan sumber daya yang kecil untuk komputasi sederhana, seperti logika perhitungan matematika, simpan, edit dan hapus.
Namun komputasi sederhana akan meningkat apabila jumlah pengaksesnya membludak dalam satu waktu. Kemudian beberapa komputasi berat di antaranya seperti render untuk mengecilkan ukuran video, mengedit foto, membaca gambar, mengimport data ke dalam arsip terkompresi, menghunduh media dari situs lain. Banya komputasi berat di hindari, di karenakan saya belum sanggup jika harus berbagi hasil lebih banyak dengan membeli server kecuali pelanggan berani membayar 3x lipat dari harga ( saya di bayar setara dengan harga server ).
Bagaimanapun sampai sekarang saya belum sanggup memangkas biaya server hingga di bawah 25rb per bulan. Biaya minimal yang saat ini di bebankan adalah 1000/hari, dalam sebulan 29 hari itu artinya pengguna membayar sekitar 29ribu. Sementara 85% nya digunakan sebagai dana untuk menyewa server, iya itu benar. Karena satu bot di alokasikan 1 core CPU, 1GB ram, dan dan dan 50MBps disk I/O.
Tapi tidak mengukur dari sekala kapasitas, aplikasi masih belum sanggup jika harus menjual sumber daya secara rata. Hanya di jual berdasarkan tagihan per hari, harga sumber daya akan lebih fleksibel apabila sistem otomtaisasi di temukan di masa depan. Yaitu kemampuan untuk mendeploy program di layanan Serverless dengan sistem API.
Dengan begitu saya hanya perlu mengisi credit balance pada akun penyedia serverless, tidak perlu repot menaik turunakan atau mengelolah server mandiri. Mengelolah server mandiri cukup repot, karena setiap bot telegram mempunyai pustaka yang berbeda beda, jika saya salah sedikit configurasi serever itu akan menyebabkan semua program bot fatal dan berhenti bekerja.
Pendekatan terbaik mungkin saya akan mengadopsi docker, ini masih di uji coba. Dalam satu sistem saya akan me-remote docker agar dapat menjalankan program terpisah dan berinteraksi dengan program ke program menggunakan API atau TCP. Saat ini saya hanya berbasis virtual enviroment, dan memonitoring jumalah request masuk.