Jangan pernah mencoba iklan telegram sebelum baca ini

iklan telegram ads.png

Melihat banyak sekali iklan yang beredar di platform telegram, siapa sih yang tidak tertarik untuk memasang iklan pada platform tersebut. Iklan di mana-mana, bahkan iklan di dalam channel publik, pencarian, hingga di dalam bot. Telegram benar-benar menampilkan iklan hampir di semua chat app tersebut.

Iklan ini sangat dekat dengan pengguna, mereka tampil di sisi chat langsung, tampil di menu ter-atas ( notification bard bot ), hingga halaman pencarian. Orang yang melihat iklan sudah pasti setidaknya 1x mengklik iklan terkait dan ingin melihat produk apa yang di promosikan. 

Apakah ini legit? Tentu saja, denagn jumlah pengguna yang mulai meningkat, dan penayangan yang lebih personal iklan telegram berpotensi lebih besar untuk mendapatkan klik. Setidaknya orang penasaran untuk melihat produk yang di iklankan, hampir setiap hari kita membuka telegram non premium pasti melihat iklan berseliweran di mana-mana.

Dari cerita ini kalian pasti pengen pasang iklan di telegram. Betul, aku juga punya perasaan yang sama seperti kalian. Jadi aku nyobain pasang iklan di platform telegram. Iklan disini sangat berbeda dengan platform lain, kita harus bayar menggunakan TON, so sebelum menggunkan platform telegram Ads di butuhkan ton coin terlebih dahulu.

Platform telegram Ads hanya mengizinkan minimal deposit awal 20 TON, saat aku mencoba iklan harga TON coin rate nya masih tinggi. 1 Ton seharga Rp 54.000, di butuhkan 20 TON jadi total nya sekitar 1.080.000, tapi karena aku beli di platform pihak ketiga jadinya aku beli total 1.6jt dapat 28 TON. Sisanya adalah rate platfrom tempat aku membeli. Harga ton berikut adalah harga saat ini, bukan harga saat beli :

telegram ads.jpg

Aku membeli TON coin lewat bot telegram KedayCrypto, jadi kalian bisa di sana kalau pengen beli ton. Untuk Wallet nya aku menggunakan MyTonWallet bukan menggunakan  Wallet di telegram, karena kurang aman, kalau menggunakan Wallet di telegram nanti kena KCY.

20 TON langsung di depositkan pada telegram Ads, langsung saja aku membuat iklan pertama di sini. Tahukah kamu apa yang aku rasakan ketika menggunakan iklan telegram?  Yang aku rasakan kecewa, kenapa? karena setiap iklan yang aku buat selalu kena declined.

Tapi sebelum kena declined harus menunggu 7 harii lebih masa peninjauan. Mara review terlama yang pernah aku coba 1 bulan full, kemudian kena declined, satu iklan berhasil mencapai tahap peninjauan dan berhasil tayang. Iklan yang tayang tersebut menghasilkan impresi yang cukup tinggi, tapi jumlah klik nya nggak sebanding dengan waktu dan uang yang di korbanin.

Rata-rata semua iklan yang aku pasang kena declined, pada akhirnya saldo Ton coin tersisa sekitar 15 TON setara dengan Rp 399.000 nyangkut di platform ini. Harga ton coin juga turun dari sebelumnya puncak Rp 53.000/ton jadi Rp 29.000/TON. Masalahnya apa yang terjadi? 

  • Kita mengharapkan iklan telegram murah, bisa mendapatkan banyak impressions.
  • Tapi ternyata kita menunggu lama hanya untuk mendapatkan persetujuan. 
  • Pada akhirnya, iklan kita kena declined alias di tolak mentah-mentah.
  • Di ajukan lagi harus menunggu lebih lama lagi, kalau tampa pengubahan biasanya 1 detik udah kena declined langsung.
  • 6 Bulan mencoba terus memasang iklan telegram terus menerus, berharap bisa di approve.
  • Dari sekian banyak percobaan hanya satu yang berhasil di approve, itupun sudah jelek iklan nya.
  • Kalau kita mempromosikan sebuah post di channel, dan iklan sudah jalan, kalau kita edit post nya iklan akan di review ulang.
  • Akhirnya sisa 15 TON nyangkut di platform periklanan telegram, uang ini gak bisa di belanjakan dan juga gak bisa di tarik.

 

Banner ini adalah bulshit.. Buang buang-waktu dan uang pasang iklan di telegram :

iklan telegram bulshit.png

Dari pengalaman tersebut aku nggak menyarankan kalian menggunakan telegram Ads. Jelas rugi banyak, rugi atau boncos dalam pemasangan iklan memang sudah biasa. Tapi setidaknya kita mendapatkan produk yang di beli, misalnya beli iklan. Setidaknya uang kita habis di belanjakan iklan, baik iklan tersebut mau jangkau berapapun audience, yang penting habis. Jadi kita tenang, nggak mikirin lagi.

Pada periklanan telegram justru berbeda, uang kita nggak habis di belanjakan iklan. Tapi waktu yang yang kita pakai untuk menunggu proses review jauh lebih lama, saldo ton coin nyangkut di platform periklanan tanpa bisa di belanjakan, tanpa bisa di refund.

Bisa di bayangkan ada berapa banyak orang yang tergiur dengan pasang iklan di telegram legit. Bisa dapat banyak follower channel, bisa dapat banyak klik, bisa meningkatkan penjualan. Tapi proses nya tidak mengizinkan kita untuk memanen traffik dari telegram itu sendiri.

Jangan pernah mencoba iklan telegram kalau kalian gak mau kecewa. Kalau masih nekat, sebaiknya siapkan uang yang memang untuk di bakar. Kenapa? Karena hasil dari iklan telegram jauh lebih mengecewakan, dari pengalaman yang aku bangun. Bahkan aku pernah mengamati, sebuah platform besar mereka mengiklankan diri di telegram.

Saling berbagi target lah, channel A pasang iklan di channel B, begitu juga sebaliknya. Saling ingin menarik audience dari channel tersebut. Iklan mereka hanya tayang satu kali  sejak awal doang, paling 1 bulan - 2 bulan. Setelah itu nggak nampak lagi batang hidung dari iklan mereka. Kemungkinan admin mereka juga mengalami nasib yang sama, iklan kena declined saldo ton nyangkut di platform telegram ads tanpa bisa di belanjakan tanpa bisa di widthdraw.