Penarikan dana otomatis dan Realtime
Bicara tentang penarikan dana, itu tidak lepas dengan layanan Payment Gateway. Kalian sebagai pembaca harus mengetahui, kalau semua sistem pembayaran otomatis yang ada saat ini kebanyakan di fasilitasi oleh layanan Payment gateway. Yaitu sejenis perusahaan keuangan yang memfasilitasi menjembatani antara pemilik bisnis dengan layanan perbankan.
Tanpa layanan payment gateway penyiapan metode pembayaran sudah pasti akan lebih rumit, dan juga dokumentasi yang di butuhkan sangat ketat. Ini karena perbankan punya tanggung jawab yang sangat tinggi terhadap keamanan para nasabahnya, oleh karena itu tidak sembarang bisnis dapat mendaftar sebagai merhant mereka, dan mengintegrasikan layanan API payement langsung ke layanan perbankan.
Sebagai gantinya terciptalah layanan payment gateway, dengan layanan ini seorang pengusaha entah itu bisnis atau individu dapat mempercayakan keuanngan mereka kepada layanan payment gateway tersebut. Bisnis ini akan memberikan informasi kepada aplikasi yang kita buat apabila seorang sudah berhasil melakukan pembayaran. Biasanya melalui Rest API callback yang sudah di atur sebelumnya.
Sebagai penyedia pembayaran tentu saja mereka punya persyaratan dan biaya, selama saya mencoba layanan payment gateway, bagian paling rumit adalah menyiapkan dokumentasi usaha. Di sini saya di minta memverifikasikann Nama, NIK dan Nomor KTP, kartu NPWP, dan terkadang juga di minta dokumen identitas usaha jika kita mendaftarkan sebagai suatu Perusahaan.
Persyaratan lain yang harus di penuhi adalah mewajibkan sebuah merchant/pedagang punya toko online berbasis website atau aplikasi. Oleh sebab itu gak semua orang sembarangan bisa mendaftar dan mempunyai akun di payment gateway. Saya sudah mencobanya sendiri dan banyak gagal dalam layanan tersebut sudah mencoba Xendit, Midtrands, Ipay88, Tripay, TokoPay, DuitKu, dan sebagainya.
Selagi saya gak memenuhi persyaratan yang mereka wajibkan saya gak akan pernah lolos, sampai-sampai saya desain blog yang saya kelolah yaitu ryanid.my.id jadi seolah2x semacam toko hanya untuk memnuhi kewajiban mendaftar dari layanan payment gateway tersebut.
Sekarang bot telegram membutuhkan layanan tersebut. Di sinilah ide saya untuk memfasilitasnya, jadi saya menggunakan merchant bisnis Netzku yang terdaftar untuk menerima pembayaran, mekanisme nya mirip-mirip seperti website Trakteer, dimana saya bertindak sebagai pengumpul dana. Tanggung jawabnya berada di Netzku atas nama bisnis bukan individu tunggal/pelanggan yang memakan layanan tersebut.
Setelah dana terkumpul, Netzku dapat mentransfer dana tersebut ke rekening BANK pemilik/owner bot telegram. Dengan konsep inilah mekanisme pembayaran dapat di wujudtkan tanpa setup dan pesyaratan yang rumit. Saya paham banyak, orang di era modern sekarnag pengen nya sat set sat set, pengen cepat instan, murah dan mudah.
Untuk dapat ber-operasi tetap saja netzku membutuhkan uang guna memproses pembayaran tersebut, dan saat ini hanya ambil keuntungan sebesar Rp 500 rupiah saja dari penarikan transaksi pelanggan. Biaya admin trasnsfer bank mungkin sekitar Rp 1000 - 2500, karena menggunakan layanan FLIP sebagai layanan transfer nya, di mana flip bisnis punya biaya sebesar 2000 per transaksinya.
Biaya yang di bebankan tersebut jauh lebih murah daripada biaya fees dari payment gateway itu sendiri, sebagai contoh tripay membebankan biaya admin penarikan sebesar 7500, sementara itu tokopay membebankan biaya penarikan 5000. Bisa di katakan bisnis kita ini sangat murah.
Untuk menghandle transaksi kecil-kecilan memang masih mampuni, tapi apabila jumlah transaksi nya udah banyak? ada 5000 proses transaksi per harinya, jelas biaya yang kami bebankan tidak akan mencukupi untuk membayar tagihan server. Apabila di paksakan menggunakan spesifikasi server yang tidak di upgrade maka performanya jadi kurang alias lemot.
Itu sebabnya banyak layanan payment gateway menerapkan biaya tinggi dalam penarikan, maupun meningkatkan biaya admini saat pembayaran. Biaya bisa di bebankan kepada pembeli ( konsumen akhir ) atau kepada Pedagang ( Merchant ). Tujuan dari biaya ini untuk menutupi biaya operasional yang sangat tinggi, apalagi kalau jumlah proses transaksinya banyak banget 1 juta akses per hari.
Sampe sini kok masih ada ya pelanggan saya yang mengeluh akan biaya mahal, ribet, repot dan rugi. Kalau saya mau bisa saja saya naikan biaya nya biar lebih tinggi, dan bahkan saya dapat profit lebih gede dari menjalankan layanan NETZKU. Tapi karena layannan ini baru berdiri dan masih terbilang baru, saya tidak ambil banyakk anggaplah kita bakar uang dulu.
Saat ini penghasilan dari Netzku bahkan gak layak sama sekali, bulananya cuma bisa meraup keuntungan kotor 600 ribu, sementara anggaran belanja server sekitar 400 ribuan. Sementara itu di Netzku belum ada Admin Support, Costumer Care, Marketing, Manager, Dan programer. Semua saya handle sendiri untuk mendirikan bisnis ini.
Karena keuntungan dari bisnis ini rendah banget, makanya saya banting setir mencari pekerjaan lain. Dan untuk mempermudah member melakukan transaksi tanpa bantuan saya lagi, saya membuat mekanisme otomatis yang di mana member yang bergabung dalam program bot yang menerapkan mekanisme pembayaran otomatis mereka dapat menarik dana segera.
Atau mereka juga bisa menggunakan layanan payment gateways seara mandiri dengan mengintegrasikan kredensial API mereka. Pendekatan ini saya buat agar saya tidak repot lagi memproses dana pelanggan, habisnya sangat merepotkan jika harus di transfer secara MANUAL.
Itulah pengalamanya, saya yang bodoh yang gak bisa konsep bisnis. Wajar saja suatu bisnis usaha sulit berdiri dan sering kali bangkrut, meskipun memulai dari NOL kalau penghasilan dengan kerjaan tidak seimbang mereka bisa bangkrut. Gak heran sih banyak perusahaan baru rintisan lebih suka mencari pendanaan dari investor di bandingkan membakar uang pribadi atau tumbuh kembang dalam waktu yang lama.
Saya sih lebih suka jadi konten kreator di bandingkan menjalankan bisnis seperti ini, udah capek, habis banyak waktu, dan pendapatanya gak seberapa. Jika memulai konten bahkan saya dapat mempromosikan sendiri bisnis apapun yang di punya, dapat Adsense, dan juga audiens bisa memasarkan produk apa saja. Gak perlu lagi saya pusing karena kodingan stuck, dan berdebat dengan pelanggan yang bisa di bilang kek anak TK. Contohnya begini
Betapa bodohnya sampe harus di jelaskan seperti itu, video panduan sudah banyak, bahkan saya posting di YOUTUBE, artikel udah banyak. Masih saja bertanya demikian, "keuntunganya di mana?".
Padahal dia sendiri yang ngisi saldo pelanggan, bukan pelanggan yang topup ke bot dia malah bertanya keuntungan di mana. Sama saja bodoh, ibaratkan topup dana terus di pake beli pulsa, terus nanya ke saya keuntunganya di mana.