Cara mengelolah banyak Bot telegram tanpa repot
Yang sering bermaain sama bot telegram pasti punya banyak bot, gak mungkin cuma punya satu bot telegram doang. Bot telegram nya sudah pasti campur-campur, ada yang di buat dengan bot builder, ada juga yang di buat dan di hosting sendiri. Bot yang di buat dengan Bot builder biasanya lebih stabil dibanidngkan bot sendiri.
Kalau kita punya bot sendiri, dan di hosting sendiri, mungkin bot nya akan tidak stabill. Beberapa bot mungkin akan mengalami delay dan stop working. Bot telegram yang di bangun menggunakan teknik long poling, ia akan mengalami latency delay cukup lama, apabila ada banyak pengguna.
Sedangkan bot telegram yang di bangun dengan API official ( teknik webhook ) dia lebih stabil, walaupun latency nya cukup tinggi sekitar 100ms. Tips kali ini, kita membagikan bagaimana agar dapat mengelolah dan memanajemen banyak bot?
Mengelolah bot mulai dari perencanaan pendanaan ( server mesti di bayar ), melakukan cek secara berkala terhadap bot apakah online atau offline. Untuk source, tidak perlu di edit itu akan bertahan lebih lama sekitar 1-2 tahun kecuali telegram melakukan update terhadap kebijakan layanan mereka.
Tips 1, merencanakan Anggaran
Bagian terpenting dalam mencapai kesuksesan dan keberlanjutan program bot telergam adalah merencanakan anggaran. Anggaran digunakan untuk menyewa server. Kenapa butuh server? karena bot telegram merupakan program eksternal yang tidak ada kaitanya dengan telegram, bot berjalan secara mandiri di server sendiri dan hanya saling bertukar data dengan telegram.
Sumber anggaran bisa saja di peroleh dari kantong pribadi, maupun dari donasi member. Contoh, WarungSwapBot menjadi sebuah layanan untuk memfasilitasi pengguna untuk menjual dan membeli uang dan token kripto. Bot ini sudah pasti mendapatkan penghasilan dari fee/biaya transaksi tersebut.
Penghasilan yang di dapatkan bisa di gunakan untuk pendapatan pribadi, serta untuk membayar biaya server. Harga server bot sedikit cukup mahal, karena harus beli minimal 5$ ( kecuali order hosting yang ada fitur python nya 2.99$ ), spesifikasi server akan menentukan kualitas dari program bot yang di jalankan. Dengan kurs dolar Rp 15.000/dolar maka 5$ = 75000 dan 2.99$ = 44.850
Tips 2, pantau server secara realtime
Server bot yang menggunkaan VPS biasanya berjalan terus menerus tanpa henti, yang sering berhenti adalah program bot yang di jalankan pada server tersebut. Kalau program bot sudah terhenti, mau nggak mau harus di restart ulang runtime nya, entah itu menggunakan PHP, Python, GoLang, maupun Nodejs.
Khusus bot yang kita sediakan secara publik, biasanya pemantauan server tidak perlu dilakukan. Karena sudah ada anggota/pengguna yang akan melaporkan apabila bot berhenti merespon. Pemantauan dapat di lakukan ketika bot tersebut digunakan secara pribadi, dan tidak ada hubungan dengan orang lain.
Cara pemantauan paling sederhana adalah dengan mengirimkan perintah start ke bot, bisa juga menggunakan layanan uptime chekcer seperti uptimerobot, betterstack. Kalau menggunakan uptime tool, kamu harus membuat sebuah web server yang dapat di akses secara publik VIA https. Ini akan di cek seara berkala oleh tool uptime.
Tips 3, Update fitur bot secara berkala
Sebenarnya bot telegram yang sudah di buat source nya dapat bertahan dalam waktu cukup lama, 1-2 tahun tanpa perlu di oprek-oprek. Saya memanagement file sharing bot, dengan jumlah installasi mencapai 50 orang. Dan itu terbukti dari tahun 2021 sampai tahun 2022, hanya pada tahun 2023 bot tersebut mengalami kendala.
Update fitur di butuhkan untuk menyelamatkan bot sesuai dengan standarisasi telegram. Kemarin telegram cukup update siginifikan terhadap fitur mereka, pertama telegram harus mewajibkan bot untuk mengatur channel dan Grup Admin Right untuk bot sebelum bot dapat mengelolah atau memposting ke channel.
Telegram menambahkan mini app, ini dapat digunakan untuk meng-optimasi bot kita agar tidak selalu menggunakan sumber daya di sisi server. Sebaliknya bisa di manfaatkan mini app sebagai sumber daya, misalnya untuk mengirim broadcast ke banyak pelanggan. Cukup pakai javascript saja, daripada harus meningkatkan beban server yang menganggu banyak users.
Tips 4, Kelompokan bot dalam folder
Untuk memudahkan proses management kamu bisa mengelompokan bot ke dalam folder tertentu, kemudian pada setiap bot buatlah jadwal kirim pesan setiap 1 jam sekali. Pesan berisi tanggal last online, dan waktu eksekusi serta penggunaan sumber daya terakhir.
Dengan cara ini, hampir semua bot yang kita miliki akan terlihat. Bot mana yang tidak mengirimkan notifikasi, bisa di tebak kalau mereka sedang mengalami masalah. Entah karena di sebabkan oleh banyak nya members, maupun karena program crash dari server.
Jika bot yang kita pakai adalah bot pihak ketiga, atau program bot yang di buat dengan bot builder. Segera beritahukan kepada pemilik untuk di periksa, bot builder sudah menyediakan grup atau contact support untuk di hubungi apabila program mereka mati/scrash.
Tips 5, Matikan bot yang tidak perlu
Meng-onlinkan banyak bot telegram membutuhkan waktu dan juga biaya, terutama bot yang di hosting sendiri. Sebagai alternatif daripada menghosting bot secara terus menerus, jika kammu merasa cukup jarang mengggunakannya matikan saja.
So tidak ada pilihan lain, setiap bot yang Online akan menghasbikan biaya. Kita tahu kalau setiap bot di hosting pada server yang berbeda, tidak mungkin satu server bisa menghosting banyak bot kecuali jika di paksakan.
Dengan mematikan program tidak penting, kamu akan lebih menghemat biaya dan mendukung keberlanjutan bagi bot-bot lain untuk dapat terus beroperasi dan menggunakan biaya minimal.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, mengenai bagaimana cara mengelolah bot. Kami sudah cukup lama mengelola bot pelanggan, mulai dari melakukan maintenance server, menangani error, dan banyak lagi.
Dengan pengalaman tersebut, membuat kita lebih sigap dan lebih akuntabel lagi dalam mengelolah banyak bot. Apabila kamu mempunyai permasalahan terkait manajemen dan pengelolaan bot silakan hubungi kami.