Cara menggunakan telegram Ads, beriklan di telegram

Sebelum kamu melangkah lebih jauh ke platform periklanan telegram ada baiknya mengetahui terlebih dahulu informasi umum yang tidak di bagikan banyak orang. Di sini saya mencoba untuk membagikan sebuah pengalaman mengenai penggunaan platform dari ads.telegram.org untuk memasang iklan.
Iklan di telegram sangat berbeda dengan iklan berbasis berbasis pay perclick atau berbasis targeting berdasarkan perilaku konsumen. Iklan telegram bersifat penargetan khusus, ketika memasang iklan kita harus menarget mau pasang di channel/bot mana.
Ada bot yang dapat menjadi destinasi tujuan pemasangan iklan, ada juga channel yang menjadi tempat destinasi pemasangan iklan telegram. Namun, tidak semua channel/bot memenuhi krteria. Bot yang dapat menjadi target pemasangan iklan harus mempunyai setidaknya minimal 1000 pengguna aktif bulanan, begitu juga dengan channel telegram.
Hal lain yang tak kalah penting, untuk membuat iklan di ads.telegram.org pengiklan harus membayar menggunakan TON Coin. Pertama kali, mereka harus mengisi setidak nya minimal 20 TON. Ketika saya menggunakan platform ini, saya membeli ton seharga Rp 54.000 per ton di @KedayCrytoBot. Total beli sekitar 27 ton, total saya bayar 1.458.000.
Yang saya depositkan 20 ton ( 1.080.000 ), saldo ini sekaranng masih tersisa sekitar 17 TON. Saldo tersebut nyangkut di akun pengiklan tidak bisa di tarik, dan tidak bisa sembarang di belanjakan. Setelah isi 20 TON pengisian credit iklan berikutnya minimal 1 TON saja, tidak di perlukan banyak ton.
Selanjutnya adalah memasang iklan, bagian terpenting disini. Banyak orang yang sudah beriklan dengan telegram merasa kalau platform ini sangat tidak adil, peninjauan iklan selalu di tolak dengan alasan yang tidak jelas. Mulai dari low quality ads, bahasa yang tidak sama ( padahah bahasa nya sama ), hingga content originalitas.
Pengajuan iklan membutuhkan peninjauann harus menunggu 3-4 minggu baru di approve. Berikut ini adalah salah satu metode/cara membuat iklan di telegram Ads.

- Ad title, adalah judul iklan judul buat kita mengidentifikasii tidak ada hubungan dengan iklan.
- Ad text, adalah teks iklan yang dapat kita ketik.
- URL You want to promote, bisa berupa URL Channel/Bot/Group ( tidak bisa URL Website )
- CPM in ton, kamu tentukan sendiri bayaran per 1000 tayang. Disini saya beri 0.10 ton ( Rp 5.400 )
- Current Budget in ton, tentukan jumlalah anggaran yang akan di belanjakan bisa di set 1 TON minimal.
- Daily views limit per user, tentukan 1 user yang melihat bot/channel target akan melihat iklan kamu berapa sering.
- Ad Status, ini di butuhkan setelah review apakah akan langsung tayang ( Active ) atau di tahan dulu ( On Hold ).
- Target specifict Bot, awal membuat iklan kamu bisa pilih target di bagian atas bisa Channel, Search, atau Bot.
Setelah semua bagian diisi, klik simpan iklan. Iklan akan tersimpan, dan selanjutnya klik submit to review. Tim peninjau telegram akan meninjau iklan yang kamu terbitkan, lama proses peninjauan bisa cepat bisa lambat. Saya paling cepat bisa hanya 3 hari, untuk iklan yang lebih rumit memakan waktu sebulan dan kemudian baru di tolak ( declined ).
Apa saja yang mempengaruhi iklan di tolak telegram?
- Iklan mempromosikan konten non original/copyright content.
- Iklan berisi bot telegram scam atau meniru identitas bot lain.
- Iklan tidak menggunakann bahasa yang sama dengan channnel/bot/search target yang di inginkan.
- Iklan berisi pesan yang mengarah ke website tertentu.
- Iklan mengandung kata rasis, ujaran kebencian, atau bersifat merendahkan.
- Iklan berisi informasi produk yang tidak di pahami oleh tim telegram sendiri.
- Iklan terkait anak di bawah umur, dan iklan obat2tan lainya.
Di telegram sangat sulit mendapatkan approval dari tim telegram, pada akhirnya saldo yang sudah di bayarkan nyangkut di platform itu sendiri tanpa bisa di tarik. Saya pernah berpengalaman sekali menngiklankan sebuah pesan di channel saya ke bot lain. Pertama-tama dengan sedikit hyperlinks, dan di terima.
Iklan saya di terima dalam waktu 1 minggu setelah pengajuan. Namun saat saya edit pesan dari channel tersebut, iklan yang sudah di ajukan mendadak berubah menjadi In Review. Dan setelah itu sampai sekarang, saya sendiri tidak lagi mendapatkan persetujuan iklan. Sudah berkali-kali iklan ini di declined dengan alasan harus buat iklan yang proper.
Sebuah kesimpulan :
Telegram Ads memang memberikan harga murah untuk per CPM nya, dengan Rp 6000 saja sudah cukup membayar 1000 tayangan iklan. Namun ini seperti tombak bermata dua, iklan yang murah tersebut ternyata jadi sebagai alat pancing agar advertiser masuk ke platform mereka. Begitu advertiser masuk, saldo mereka akan sangat amat sulit untuk di belanjakan, dan tidak dapat di tarik dalam bentuk uang kembali.
Banyak orang yang pada akhirnya merelakan saldo kredit iklan mereka di akun platform periklanan telegram. Mau bagaimana, di tarik tidak bisa, mengajukan iklan tidak bisa. Saya sendiri, merelakan sektiar 17 ton setara dengan harga ton saat ini turun Rp 29.000/ton jadi saya punya sisa Rp 493.000, dan saya kehilangan value sekitar Rp 675.000 karena harga ton turun.
Harga ton turun karena orang mungkin sudah mulai tidak percaya dengan Durov, banyak ton coin yang beredar justru malah kembali ke platform telegram itu sendiri. Layanan-Layanan telegram seperti Fragments, terus-terusan menyedot TON, sementara orang membeli TON dari tempat lain. Jadi mirip seperti bisnis untuk mengunci uang dari orang lain.
Perkiraan jumlah uang yang beredar di telegram mencapai triliunan, dan yang nyangkut mencapai miliaran. Uang nyangkut di platform telegram Ads karena limitasi dan peninjauanya yang rumit, uang nyangkut dalam bentuk telegram star ( pencairan butuh minimal 1000 bintang dan harus menunggu 21 hari ). Pertimbangkan kembali sebelum memasukan uang ke dalam bentuk coin/cripto yang di dukung oleh telegram.


